Tahun Baru Harapan Baru

Kamis, 01 Januari 2009


Hm..., tadi malam saya tidak bisa tidur nyenyak. Bagaimana tidak, dalam rangka menyambut tahun baru 2009, tidak jauh dari tempat kost ngadain organ tunggal. Otomatis, suaranya yang super kenceng sangat mengganggu orang-orang sekitar yang ingin istirahat. Mana lagunya dangdut semua, dah gitu yang nyanyi suaranya pas-pasan, bikin tambah boring deh. Mending aku aja yang nyanyi yak, hehehe (maap agak narsis dikit gak papa kan???). Eh lha kok malah ngomongin itu, sori kawan, yang ingin saya bicarakan sebenarnya bukan itu, hehehe.

Begini ceritanya (halah...)

Saya masih ingat ketika tiba-tiba ada namaku di skep yang dikeluarkan oleh DJBC, tempat diriku bekerja. Saat itu tanggal 05 April 2007. Sebagian besar nama-nama yang ada di SKEP tersebut dipindahkan ke Tj. Priok, yang katanya akan dibuat sebuah Kantor Pelayanan Utama. Saat itu sebagian besar teman-teman senang. Bukan apa-apa, tapi melainkan adanya harapan baru. Dengan tunjangan yang baru (seperti yang sudah disampaikan pada saat training yang besarnya sangat besar untuk ukuran kami pada saat itu) .

Dengan saat semangat dan karena memang harus segera melapor (tanggal 09 April 2007), mereka berangkat semua. Saya tidak termasuk yang berangkat tersebut. Karena tanggal 15 April 2007 saya akan menikah. Tadinya sudah mau melapor dulu, tapi mengingat biaya yang lumayan besar, akhirnya melalui kepala kantor Bitung saat itu, saya meminta dispensasi kepada kasubag kepegawaian kanwil Jakarta untuk datang terlambat. Dan saya diijinkan.

Mungkin sedikit lebih beruntung saya, karena teman-teman yang sudah berangkat ternyata juga tidak langsung ditempatkan. Mereka masih 'lontang-lantung' selama kurang lebih satu minggu tanpa ada penempatan yang jelas. Melalui seorang teman, saya terus pantau penempatan saya nantinya.

Akhirnya, pada tanggal 22 April 2007 saya tiba di Jakarta. Saya tinggalkan istri tercinta, guna memenuhi panggilan tugas. Pada saat itu saya langsung melapor dan langsung di perbantukan di KPBC priok II dibagian penerimaan dokumen hijau. Hingga akhirnya tanggal 01 Juli 2007 seluruh KPBC Priok di merger menjadi KPU, saya masih disitu bahkan hingga saat ini (Kabar terakhir akan saya dipindahkan kebagian dokumen reject, tapi nota dinasnya belum ditandatangani).

Bukan masalah penempatan saya yang menjadi pokok tulisan ini. Melainkan apa yang saya rasakan, perasaan kami umumnya, para pegawai KPU BC Tj Priok.
Awalnya, kami yang dengan semangat (karena sebagian besar masih muda) menapaki kehidupan di Jakarta agar lebih baik. Seperti yang saya ceritakan diatas, bahwa dengan masuk KPU, tunjangan kami akan lebih baik, lebih besar, jika dibandingkan yang non KPU.

KPU Tj. Priok merupakan pilot project dari DJBC dalam hal perubahan kinerja dan citra. Depkeu dalam hal ini DJBC ingin mereformasi diri agar menjadi lebih baik. Agar image masyarakat terhadap Bea Cukai akan berubah. Image masyarakat adalah DJBC tempat basah. Tempat yang dengan mudah mendapatkan uang. Kebanyakan sih dari uang trima kasih katanya. Dan dengan penambahan tunjangan maka para pegawai diharapkan tidak lagi menerima uang-uang tersebut. Itu salah satu tujuan awalnya dibentuknya KPU (katanya si..., lha wong saya cuma di kasih tau saat training aja).

Kembali dengan teman-teman saya tadi. Awalnya banyak yang mendukung namun tak sedikit pula yang pesimis Bea Cukai bisa. Sebagian besar mereka adalah pendatang, yang anak istrinya di kampung, sudah membuat rencana-rencana tentang pendapatan mereka di KPU. Berapa yang harus mereka sisihkan untuk keluarga di kampung, berapa untuk biaya hidup dan lain-lain. Nominal-nominal angka yang disampaikan saat training agaknya cukup membuat mereka tertarik di KPU.

Awal-awal KPU, mereka semangat. Walaupun tunjangan yang diharapakan masih belum jelas nilainya. Hampir semuanya masih idealis. Mereka mengatakan "tidak" pada saat importir atau pengguna jasa memberikan tips atau uang terima kasih. Hingga beberapa bulan, tunjangan yang diharapkan tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan dan apa yang diharapkan. Mereka mulai kecewa (termasuk saya). Kekecewaan itu sedikit terobati, karena KPU merupakan salah satu yang pertama menerapkan sistem tunjangan yang baru yang ada di Depkeu. Dengan selisih yang cukup lumayan, teman-teman masih memiliki rasa bangga terhadap KPU.

Hingga akhirnya tak berapa lama berselang, semua tunjangan itu telah merata ke semua pegawai se-Depkeu, down sudah sebagian besar mereka. Mereka diharuskan bekerja dengan beban kerja yang tinggi dan dengan selisih tunjangan yang kecil dengan sesama pegawai di luar KPU. Belum lagi adanya Bidang KI yang senantiasa mengawasi, dan menindak pegawai yang kedapatan masih melakukan pungli. Dua hal inilah agaknya yang banyak membuat teman-teman down.

Bekerja dalam tekanan yang tinggi bukankah memerlukan pengorbanan?. Meninggalkan keluarga tercinta, perkerjaan yang tiada henti (karena pegawai yang ada dipersedikit), dan rayuan dari para pengguna jasa. Tidakkah itu suatu pengorbanan?. Harusnya wajar dong jika tunjangan mereka lebih besar, jika dibandingkan dengan teman-teman pegawai di daerah. Belum lagi biaya hidup di Jakarta. Dengan hiruk pikuk kota yang semrawut, macet dimana-mana sehingga mudah stres, tidakkah diperlukan hiburan dan refreshing?

Banyak sudah yang dilakukan jajaran elit KPU untuk menjaga spirit dari pegawainya. Beberapa kali sudah diadakan training motivasi. Tapi apa yang terjadi? Kekecewaan yang sudah tertanam sulit untuk dilupakan. Apalagi, kesenjangan tunjangan antara pegawai dan pejabat eselon sangatlah besar. Sampai ada celetukan teman "kalo mau di KPU jadi pejabat eseleon aja, tunjangannya besar!!".

Info terakhir yang berhasil dihimpun banyak pegawai yang sudah mengajukan permohonan pindah. Tapi pasti sudah bisa ditebak apa kelanjutannya kan? Pusat tidak banyak mengabulkannya, karena apa? KARENA BANYAK PEGAWAI DARI DAERAH YANG TIDAK MAU DI TEMPATKAN DI KPU! kenapa? analisa sendirilah...

Hm...

Agaknya masalah ini masih menjadi PR besar bagi Bea Cukai. Semoga di Tahun yang baru ini, para elit yang pernah berjanji kembali terketuk hatinya untuk kembali merealisasikan apa yang sudah dijanjikannya. Dan buat temen-temen yang ngajuin pindah, semoga pimpinan mengerti dan kemudian memindahkan sesuai keinginan. Buat temen-temen masih pengin disini, semoga betah aja.

How about me?
pengennya si pindah, tapi nunggu dulu ah, barangkali tunjangan KPU jadi naek...

SEMOGA.....

0 komentar: