Musim Kawin

Minggu, 21 November 2010

Judulnya lebay yak? hehehe
Tapi bener lho! Tulisan ini sebenarnya sudah pengen saya buat sejak beberapa saat yang lalu, ketika dengan "beruntun" saya menerima beberapa undangan pernikahan, dan akibatnya ada beberapa waktunya yang "bentrok".
memang si, katanya bulan Dzulhijah itu bulan yang baik untuk melaksanakan pernikahan (padahal kalau menurut saya, semua bulan itu baik, hehehe). Tapi paling tidak itulah yang terjadi di masyarakat kita.



Terlepas dari itu semua, saya mengucapkan selamat kepada teman-teman yang baru melewati masa sendirinya. Barakallahulaka Wabaraka 'alaika Wajama'a bainakuma fi khairin. “Semoga Allah memberi berkah kepadamu dan atasmu serta mengum-pulkan kamu berdua (pengantin laki-laki dan perempuan) dalam kebaikan.”



Saya sampaikan juga selamat atas "keberanian" teman-teman semua untuk menikah. Menikah memang diperlukan suatu keberanian (pengalaman pribadi soalnya, hehehe) dan kematangan/ kesiapan, baik jasmani maupun rohani. Buat teman-teman yang belum menikah (bahkan belum memikirkannya), agar bersegera.

Menikah itu ibadah yang paling enak lho!!! :)

Catatan :
tulisan ini saya persembahkan buat teman-temanku yang baru menikah.
Buat Syukri : Sorry bro, saya tidak bisa menghadiri pernikahanmu, tapi doaku untukmu, semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah.
Juga Untuk Aos, Setyo Nugroho dan Didi.
Tulisan ini juga sebagai "colekan" buat teman-teman yang belum menikah. Ayo buruan!!!

Ada Sungai (Danau) di Depan Rumahku...

Jumat, 19 November 2010

Hari itu, 17 November 2010 adalah hari raya idul adha bagi muslim di Indonesia (walaupun saya sholat 'id-nya tanggal 16, :D). Halah... kok malah ngomongin idul adha gak sesuai judule...

kembali ke topik : Sore hari tanggal 17 itu, hujan mengguyur daerah sukatani (Kec. Tapos Kota Depok) dengan lumayan deras. Dan seperti dugaanku, jalanan komplek depan rumahku (seperti biasanya kalau hujan) akan ada air tergenang (bukan banjir lho! -niru gayanya bang foke-), dan memang si, airnya mengalir ke suatu tempat semacam situ (danau). Kalau lagi ndak hujan, air biasanya mengalir melalui saluran pembuangan yang tidak terlalu besar. Dan Kalau hujan, karena debit airnya lumayan buanyak maka meluaplah air itu sehingga terjadilah hal seperti ini...



Tapi, nampaknya kali ini agak "istimewa" karena meluapnya air cukup tinggi. FYI, rumahku kurang lebih 50 cm lebih tinggi dari jalan. Dan air sudah mencapai teras rumah. Bisa dibayangkan sendiri lah berapa ketinggian airnya. Padahal "biasanya" ketinggian air hanya berkisar 20-30 cm.

Huh... ngenes juga ya?
menurut para sesepuh (yang udah tinggal lama disitu), memang daerah rumahku itu sering banjir tapi dulu tidak seperti ini. Dahulu masih cukup terkendali, entah kenapa belakangan makin parah aja. Mau pindah, udah terlanjur disitu (maklum gak punya banyak uang untuk cari yang lebih baik, itupun waktu belinya dah "nyekolahin" SK, duh....).
Alhamdulillah udah punya rumah sendiri walaupun banjir, :(
(Alhamdulillah juga, banjirnya gak pernah sampe masuk kedalam rumah). (jiah malah curcol...)



Ah... jadi inget tulisan seorang teman, tentang bagaimana mengelola suatu daerah biar gak banjir. Harusnya memang saluran pembuangan dibuat banyak dan lebar, sehingga ketika hujan, air tidak sempat meluap sampe ke jalanan. Yah.. berhusnudzon saja lah kalau pemerintahnya lagi memikirkan cara menanggulangi "rutinitas" ini.

btw, dalam kondisi apapun jika bersama keluarga enak loh! :D
Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah....

Motor Matic VS Motor Manual

Sabtu, 06 November 2010






kemarin, seperti biasanya saya naek motor ke kantor. Seperti biasa pula di pagi hari, jalan menuju Jakarta situasinya selalu padat. Tapi ditengah kepadatan itu, mataku tetumbuk (halah...) pada (spakbor) sebuah motor didepanku. Disitu terdapat stiker dengan tulisan :

"kalo cuma nge-gas doang sih, engkong gue juga bisa!"

tadinya saya nggak 'ngeh' dengan maksud tulisan tersebut. Akhirnya saya teringat beberapa saat sebelumnya, ditempat yang sama (spakbor motor bagian belakang maksudnya) sebuah motor matic saya juga pernah melihat tulisan seperti ini :

"hari gini oper-oper gigi? capek deh..."

untuk yang di motor natic tadi, saya juga pernah lihat "balasannya" di sebuah motor bebek biasa :

"hari gini gak oper gigi? ompong dong..."

tidak ada yang aneh sebenarnya dari hal di atas. Tapi saya berfikir, sampai segitunya kecintaan (fanatisme) pemilik suatu jenis kendaraan dan meremehkan jenis kendaraan lain. Suatu hal (yang menurut saya) sangat tidak perlu.

Tidak salah kemudian jika dalam skala yang lebih besar dan lebih serius, hal seperti ini (cinta terhadap golongan sendiri dan meremehkan golongan lain) banyak terjadi.

Jakarta Masih Lancar Jaya!

Selasa, 14 September 2010


Hari ini seperti biasa (sebelum lebaran), berangkat dari rumah pukul 05.45 WIB. Namun karena jalanan masih swepi, nyampe dikantor jam 06.50 WIB, padahal kalau hari-hari biasa, pasti diatas jam 07.15!. Rekor yang aku torehkan sebagai newbie biker (halah...) adalah pada hari senin (13 Sep 2010) yakni perjalanan rumah - kantor hanya butuh waktu 45 menit! Bagi yang expert biker tentunya bisa kurang dari itu waktunya, :)

Jakarta terasa nyaman kalau suasananya begini terus, kapan ya bisa seperti itu (ngarep mode ON).

Donor Darah

Rabu, 07 Juli 2010



hari ini, untuk pertama kalinya saya ikutan donor darah!

sebagian orang mungkin akan menertawakan saya, kenapa baru sekarang? emang selama ini kemana aja?

Bukan apa-apa fren, saya sebenarnya sudah mempunyai niatan untuk ikut donor darah sejak tahun lalu, namun baru sekaranglah Allah memberikan saya kesempatan. Saya sebenarnya ragu untuk donor (dan itulah yang mendasari saya tidak melakukan donor selama ini) karena saya pernah mengidap hepatitis.
Akhirnya setelah konsultasi dengan dokter yang menangani donor darah, diperbolehkan untuk menyumbangkan darahnya.

Kesan pertama ikut donor, deg-degan. Tapi buat yang belum pernah ikutan donor darah, ada beberapa tips yang mungkin perlu dilaksanakan :
1. Kuatkan niat untuk ikut membantu saudara kita melalui donor darah.
2. Rileks (jangan deg-degan) karena ketika kita rileks darah akan mengalir lebih cepat dan cepat pula donornya selesai.
3. anggapan bahwa setelah melakukan donor darah, tubuh kita akan lemas dan melemah. Anggapan seperti itu salah, karena setelah melakukan donor kita diberi asupan manis seperti susu dan roti, untuk mempercepat proses pembentukan darah.

dan berikut adalah manfaat yang didapat setelah melakukan donor darah :
1. Donor darah mempercepat proses penggantian sel-sel darah. Hasilnya, tubuh kita akan menjadi lebih sehat.

2. donor darah juga dapat menghindarkan kita dari penyakit jantung dan kanker. Bagaimana bisa? Gaya hidup modern mengakibatkan kita lebih sering mengkonsumsi daging merah dan kurang asupan serat. Akibatnya, jumlah zat besi di tubuh kita terlalu banyak. Hasilnya, terbentuk radikal bebas yang dapat mengganggu kerja sel normal. Jika fungsi sel normal terganggu, kita akan beresiko terkena serangan jantung dan kanker.Dengan rutin mendonorkan darah, radikal bebas yang terkandung dalam darah akan berkurang. Resiko terkena kanker dan serangan jantung pun akan berkurang.

3. Anda tidak usah takut tertular penyakit dari jarum yang digunakan. Jarum itu steril dan hanya digunakan sekali pakai. Tak usah gentar dengan anggapan pendonor rugi, karena menyumbang darahnya cuma-cuma, sedangkan Bank Darah mendapat untung karena menjual kantong darah. Biaya pembelian darah digunakan untuk memelihara kantong darah dalam Bank Darah.Dengan melakukan donor darah, otomatis kita juga menolong nyawa sesama manusia. Sekali kita melakukan donor, akan menolong tiga orang sekaligus. Karena satu kantong darah dapat diolah menjadi tiga bagian, sel darah merah, plasma, dan platelet. Setelah sepuluh kali melakukan donor darah, anda juga berhak memperoleh dispensasi biaya pengganti pengelolaan darah.


Rutinitas Baru

Jumat, 02 Juli 2010



Sudah dua bulan ini saya memiliki rutinitas yang baru. Apa itu? dan rutinitas tersebut adalah... deng... deng.. deng... BERANGKAT DAN PULANG KANTOR NAIK MOTOR. Ah... sepertinya biasa ya, tapi bagi saya itu merupakan hal yang luar biasa. Naik motor di Jakarta merupakan hal yang tidak pernah saya bayangkan.

Sedikit curhat saja, saya baru bisa naik motor ketika bertugas di Bitung Sulawesi Utara (tahun 2006-an). Ketika tahun 2007 di pindah ke jakarta, saya ke kantor selalu naik jemputan. Pun ketika awal 2010 di suruh bawa motor dinas kantor, masih sering naik jemputan, lagi pula jarak kontrakan dengan kantor gak jauh, kurang lebih 15 menitan lah kalau naik motor dalam kondisi lancar.

Tapi sejak Awal Mei 2010, saat pindah rumah, dimulailah rutinitas tersebut. FYI, jarak dari rumah saya ke kantor kurang lebih 38 km! dan itupun lewat jalur neraka! mengapa saya sebut demikian? karena itu adalah jalur padat menuju jakarta. Berangkat dari rumah jam 5.30 pagi dan biasanya nyampe kantor jam 7-an. Ketika pulang (jam 17.00) gak bisa pulang tepat waktu, karena kalau pulang pada jam tersebut, bisa dipastikan sampai dirumah pukul 19 lebih karena jalanan yang sangat macet.

Sebab itu saya biasanya pulang kerumah setelah isya. Kenapa memilih habis isya? karena selain menghindari kemacetan (walaupun masih macet dibeberapa titik), juga biar lebih tenang dalam perjalanan. dan biasanya sampai dirumah jam 9 malam!

Aku Kembali...!

Trada... setelah terbengkalai sekian lama, baru sekaranglah blog ini bisa tersentuh lagi. Sebenarnya hanya karena "malas" saja sehingga ia terbengkalai. Banyak hal sebenarnya yang ingin saya curahkan melalui blog ini, tapi ya itu tadi, tak ada alasan lain selain malas, malas dan malas.

Pengennya si terus nulis, tapi mudah-mudahan rasa malas itu tak muncul lagi, mohon dukungannya juga, :D